MAN JADDA WA JADA

MAN JADDA WA JADA

Anggi itulah nama panggilannya,dia adalah anak dari orang tua yang kehidupannya serba ada,ayahnya seorang dosen dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Anggi dapat dikatakan sebagai anak pintar,karena ketika Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Pertama,dia selalu menjadi juara kelas,orangtuanya sangat mementingkan pendidikan maka dari itu anggi sering mengikuti les tambahan diluar sekolah.

Anggi telah lulus sekolah menengah pertama,dia berencana melanjutkan studinya di sekolah yang terletak di pusat kota,tetapi ayahnya melarang karena pergaulan masa kini yang makin urak-urakan.Kali ini dia di sekolahkan di daerah terpencil ,tetapi sangat kental ilmu agama nya.

Anggi tak suka dengan sekolah itu,karena di sekolah itu tidak menggunakan buku paket sebagai penunjang belajar dan hanya menggunakan lks sebagai bahan pembelajaran,maklum saja sekolah anggi kali ini kebanyakan murid yang orang tuanya berpenghasilan menengah ke bawah.Di sekolah itu anggi menjadi anak pemalas,tak pernah mengerjakan pr,peringkat 10 besar di kelas pun tak ia dapatkan, anggi menjadi anak yang brutal sering pacaran dan membuka jilbab demi seorang pria.anggi memang bukan gadis yang cantik,dia wanita biasa-biasa saja.

Pernah suatu ketika anggi berpacaran dengan seorang pria bernama rendi,dia adalah kakak kelas anggi sekaligus mantan pacar sri.sri sebagai kaka kelas tidak terima apabila pria yang masih dia sukai direbut oleh wanita lain,sri pun berusaha menjatuhkan anggi,segala cara telah ia lakukan untuk membuat anggi sakit hati,menghina dan mempermalukan anggi didepan teman-temannya sering ia lakukan.anggi sangat sedih,dia pun memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan rendi.

Menginjak ke kelas 2 SMA anggi tetap saja tidak berubah,dia tetap berganti-ganti pacar,prestasinya pun belum terlihat,lalu orang tuanya mendaftarkan anggi bimbel lagi,sedikit demi sedikit anggi mulai menunjukan prestasinya di kelas,tetapi anggi tetap saja belum berubah dia masih sering berpacaran,kali ini dia berpacaran dengan adik kelasnya bernama tofan,lagi -lagi anggi dicaci maki,kali ini dia dicaci maki oleh mantannya tofan bernama tuti.Anggi dihina,difitnah dan tak ada satu pun teman-temannya yang membela dia,dari kejadian itu dia berpikir untuk tidak menjalin hubungan dengan pria,karena pria selalu membawa bencana bagi dirinya.
Hikmah dari kejadian itu anggi mulai focus terhadap tugas sekolah dan anggi mulai menonjol dikelas ,satu persatu guru mulai mengenalnya.Dia mulai bersemangat belajar .Perjuangannya tidak sia-sia dia mendapat peringkat 4 di kelas dan teman baiknya bernama lia mendapat peringkat pertama.

Anggi dan lia selalu bersama,lia sangat baik kepada anggi.Lia juga sangat kagum dengan ayah anggi yang telah menjadi magister,sedangkan ayah lia hanya seorang buruh pabrik.
Persahabatan mereka berubah menjadi permusuhan ketika anggi mendapat peringkat pertama di kelas,perlahan-lahan lia menjauhi anggi,bahkan sering meremehkan anggi di depan kelas,lebih parahnya lagi anggi selalu dihina olehnya dan pendapat anggi selalu di sanggah dengan kritikan tajam.
Anggi bingung apa yang harus ia lakukan,sudah berkali-kali dia menangis di hadapan orangtuanya karena kejadian ini,tetapi orang tuanya hanya bisa memotivasi anggi untuk lebih maju.Orang tuanya sering berkata bahwa itu adalah cobaan agar anggi memiliki mental yang kuat dan sabar menghadapi ujian dari allah

Anggi sering sekali membeli barang-barang baru,bahkan dia memiliki apa yang tidak dimiliki teman-temannya.Hal ini membuat teman-temannya semakin iri kepada anggi.Disetiap acara yang diadakan sekolah anggi tidak pernah diikut sertakan. dia selalu di tempatkan di posisi rendah apabila ada acara-acara kelas,padahal di kelas lain orang pintar selalu di jadikan pemimpin beda halnya dengan anggi.
Walaupun begitu anggi tetap sabar menghadapi itu semua ,yang bisa dia lakukan hanya mengadu kepada orang tuannya dan allah swt atas ketidakadilan ini,karena geram orang tuanya pun ingin melaporkan hal ini kepada kepala sekolah,tetapi anggi melarangnnya karena dia takut masalah ini akan menjadi semakin rumit .
Menjelang ujian nasional,pihak sekolah sering mengadakan try out ujian nasional,anggi selalu lulus bahkan dia satu-satunya murid yang lulus try out di jurusannya,ia juga selalu lolos tes yang diadakan pihak universitas swasta dan ia berhasil meraih beasiswa kuliah,tetapi dia tidak mengambilnya,karena dia menginginkan kuliah di universitas negeri idamannya.

Teman-temannya tidak ada satupun yang baik terhadapnya,entah salah anggi apa sehingga teman-temannya menjauhi dan meremehkannya.
Situasi seperti ini membuat anggi berkeinginan untuk lebih maju,dia lelah selalu diremehkan.dia juga ingin memiliki banyak teman,yang iya lakukan hanya belajar,dengan tekun ia belajar untuk mengahadapi ujian nasional,karena salah satu dari sepuluh keinginan yang telah tertulis di diary-nya adalah lulus ujian nasional dengan nilai terbaik di jurusannya,dia ingin sekali melihat orang tuanya bahagia atas perjuangannya.

Entah apa salah anggi sehingga takdir berkata lain,ketika pelepasan sekolah anggi bukan menjadi siswa terbaik,ada orang lain yang menjadi siswa terbaik padahal dari segi akademis,lebih bagus nilai anggi,ketika pelepasan sekolah anggi adalah orang yang paling sedih diantara teman-temannya yang bahagia karena kelulusannya.anggi pulang dengan perasaan kecewa,sementara teman-temannya masih berada di sekolah untuk berfoto-foto dengan guru yang mereka cintai.terlihat wajah mereka berseri-seri mencerminkan kebahagian ,lain halnya dengan anggi yang menangis seharian di kamar dan hampir putus asa.orang tuanya ikut menangis melihat anggi seperti itu,lalu ibunya berkata ,“semoga dibalik semua ini ada hikmah yang begitu indah yaitu bisa diterima di universitas yang kamu inginkan nak.” mendengar ucapan itu hati anggi sedikit terobati,lalu orang tuanya memotivasi anggi supaya rajin belajar.Anggi tak mau jatuh untuk kedua kalinya,Dia belajar sungguh-sungguh di tempat bimbelnya dan dia ikuti saran-saran yang diberikan oleh kaka pengajar bimbel tersebut..Kaka pengajar bimbel tersebut selalu memberi motivasi kepada anak didiknya.

“Untuk diterima Snmptn tulis tidaklah mudah,harus rajin belajar,sodakoh dan berdoa tak henti-hentinya kepada allah”. salah satu motivasinya.
Semua saran yang diberikan kakak pengajarnya itu ia lakukan.Anggi sangat raji,belajar sedikit demi sedikit dia bisa melupakan kesedihannya,tak ada satupun teman yang tahu apa yang dia rasakan setelah pelepasan sekolah itu,hanya orang tuanya lah sahabat terbaik yang dia miliki.usaha anggi tidak sia-sia,dia satu-satunya siswa di sekolahnya yang diterima di universitas negeri favorit,hal ini membuat teman,guru dan kepala sekolah terkejut.Ada yang senang dan ada yang acuh tak acuh dengan kemenangan anggi.Akhirnya salah satu impian anggi yang tertulis di diary-nya dapat terwujud.

PROFIL PENULIS
Nama : Asia Nurul Fitri
Alamat asal : Cilegon
student disalah satu universitas negeri di indonesia tepatnya dibandung jurusan sosiologi

Related Posts:

0 Response to "MAN JADDA WA JADA"

Posting Komentar